Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ.
“Jika engkau melihat Allah memberi hamba kenikmatan dunia yang ia senangi, sementara ia hidup bergelimang maksiat kepada-Nya, ketahuilah bahwa itu merupakan istidraj (Allah mengulur siksa-Nya ketika hamba semakin lalai).”
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat,
فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِۦ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ أَبۡوَٰبَ كُلِّ شَيۡءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُواْ بِمَآ أُوتُوٓاْ أَخَذۡنَٰهُم بَغۡتَةً فَإِذَا هُم مُّبۡلِسُونَ
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga apabila mereka telah larut dalam kegembiraan dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun mengazab mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
(Surat Al-An’am: 44)
(HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Albani)